INDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SEKOLAH DASAR FULL DAY SCHOOL. NIZHAMIYAH, 2018, 8.2.
GUNAWAN, Gunawan.
A. MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA
Kemampuan siswa yang ada dalam kelas sering kali sangat bervariasi. Sebagian
siswa sudah banyak tahu, sebagian lagi belum tahu sama sekali tentang materi yang
diajarkan di kelas. Bila pengajar mengikuti kelompok siswa yang pertama, kelompok
yang kedua merasa ketinggalan kereta, yaitu tidak dapat menangkap pelajaran yang
diberikan. Sebaliknya, bila pengajar mengikuti kelompok yang kedua, yaitu mulai dari
bawah, kelompok pertama akan merasa tidak belajar apa-apa dan bosan.
Untuk mengatasi hal ini, ada dua pendekatan yang dapat dipilih :
1. siswa
menyesuaikan dengan materi pelajaran
2. materi pelajaran
disesuaikan dengan siswa.
B. PERILAKU AWAL
Dalam ilmu psikologi, perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu
dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai
yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak dirasakan. Bila
dikaitkan dengan belajar dan pendidikan, perilaku bergeser mengalami sebuah
perubahan, misalnya, perilaku buruk menjadi baik, dari tidak terampil menjadi terampil,
dari tidak tahu menjadi tahu, dan lain sebagainya.
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa yaitu
kuesioner, interviu, observasi, dan tes. Subjek yang memberikan informasi diminta
untuk mengidentifikasi seberapa jauh tingkat penguasaan siswa atau calon siswa dalam
setiap perilaku khusus melalui skala penilaian.
Ketika pengajar telah mengetahui perilaku awal siswa, perlu kiranya
memperhatikan hasil tersebut bagi pengembangan tujuan instruksional. Perlu
diperhatikan bahwa tugas selanjutnya bagi pengajar tidak hanya sekedar menyesuaikan
perilaku awal siswa dengan desain instruksional saja, tetapi lebih dari itu, pengajar
harus mempunyai cara dalam memodifikasi tingkah laku awal menjadi tingkah laku
final yang ingin dituju.
C. KARAKTERISTIK AWAL
Di samping mengidentifikasi perilaku awal siswa, pengembang instruksional
harus pula mengidentifikasi karakteristik siswa yang berhubungan dengan keperluan
pengembangan instruksional. Minat siswa pada umumnya, misalnya pada olah raga dan
musik, karena sebagian besar siswa adalah penggemar musik, dapat dijadikan bahan
dalam memberikan contoh dalam rangka penjelasan materi pelajaran. Kemampuan
siswa yang kurang dalam membaca bahasa Inggris merupakan masukan pula bagi
pengembang instruksional untuk memilih bahan-bahan pelajaran yang tidak berbahasa
Inggris atau menerjemahkannya terlebih dahulu ke dalam bahasa Indonesia.
Teknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik awal siswa
sama dengan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal, yaitu
kuesioner, interviu, observasi dan tes.
Tujuan mengetahui karakteristik siswa adalah untuk mengukur, apakah siswa
akan mampu mencapai tujuan belajarnya atau tidak; sampai di mana minat siswa
terhadap pelajaran yang akan dipelajari. Bila siswa mampu, hal-hal apa yang
memperkuat; dan bila tidak mampu hal-hal apa yang menjadi penghambat. Hal-hal yang
perlu diketahui dari siswa bukan hanya dilihat faktor-faktor akademisnya, tetapi juga dilihat faktor-faktor sosialnya, sebab kedua hal tersebut sangat mempengaruhi proses
belajar siswa/siswa.